Jual Beli Follower Dalam Pandangan Islam Studi Komparatif Antara Mazhab Syāfi’ĭyāh Dan Mālikĭyāh
(Analisis Syarat Dan Rukun Jual Beli)
DOI:
https://doi.org/10.61433/alnadhair.v2i2.41Keywords:
Jual beli, Follower, Mazhab Syāfi’ĭyāh, Mazhab MālikĭyāhAbstract
Jual beli follower adalah model perdagangan baru yang belum ada pada masa Nabi dan tidak dibahas juga secara spesifik oleh Ulama fiqh dalam berbagai kitab kuning. Dibalik sederhanaannya transaksi jual beli follower ada permasalahan aqad dalam proses transaksi, yakni tidak adanya keterbukaan kepada pembeli bahwa sebagian follower yang dijual adalah bot follower (akun pasif) dimana sewaktu waktu pihak dari Instagram dapat melakukan pembersihan terhadapap akun pasif tersebut. Selain itu pada follower jenis real human (akun aktif) sewaktu-waktu bisa meng-unfollow (berhenti mengikuti), sehingga transaksi seperti ini tentunya sangat merugikan pihak pembeli. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak melibatkan perhitungan, atau diistilahkan dengan penelitian ilmiah yang menekankan pada karakter alamiah sumber data. Untuk mendapatkan data dengan sebaik-baiknya dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kajian pustaka (liberary research), yaitu suatu penelitian yang memanfaatkan perpustakaan untuk memperoleh data penelitian. Dalam pengkajian ini menggunakan buku-buku dan kitab-kitab dan sumber-sumber hukum Islam yang relevan dengan pokok permasalahan. Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, menurut perspektif Mażhab Syāfi’īyah dan Mālikīyah terjadi perbedaan pendapat. Dalam Mażhab Syāfi’īyah transaksi jual beli follower ini dikategorikan ke dalam jual beli gharar, sehingga jual beli tidak sah, karena tidak terpenuhi syarat dan rukun jual beli yaitu tidak jelasnya barang yang dipejualbelikan. Sedangkan menurut Mażhab Mālikīyah transaksi ini dibolehkan dengan syarat pembeli harus melakukan khiyar ru’yah (hak untuk melihat komoditi atau barangnya). Jika tidak bisa melakukan khiyar ru’yah maka jual beli follower ini juga menjadi batal atau tidak sah.
Downloads
References
A. Rahman, Penjelasan Lengkap Hukum-hukum Allah/Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.
Abd. Shomad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah Dalam Hukum Indo-nesia, Jakarta: Kencana, 2010.
Abdurrahman al-Jaziry, al-Fiqh ‘Ala ‘Mazahibi al-Arba’ah, Kairo: Dar al-Hadits, 1994.
Ali Bashbaryn, Hamisy Fatawi ibn Ziad, Jeddah: Haramain, t.t.
Ali ibn Muhammad ibn Habib al-Mawaridy al-Bashry, al-Hawi Kabir, Jld. IX, Beirut: Dar Kutub Ilmiah, 2009.
Amiur Nuruddib dan Azhari Akmal Tarigan, HUkum Perdata Islam di In-donesia, Jakarta: Kencana, 2004.
Boedi Abdullah, Perkawinan dan Perceraian dalam Keluarga Muslim, Ed. I, Ban-dung: Pustaka Setia, 2013.
Husen ibn Masud ibn Muhammad ibn al-Farak al-Bagwy, al-Tahdzib fi Fiqh al-Imam al-Syafi’I, Jld. V, Beirut: Dar Kutub Ilmiah, 1997.
Ibn Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj bi Syarh al-Minhaj, Jld. IX, Beirut: Dar Kutub Ilmiah, 2015.
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi, Tafsir Jalalain, Jeddah: ha-ramain, t.t.
Jalaluddin Muhammad ibn Ahmad al-Mahally, Kanz al-Ragibin, Jld. III, Jeddah: Haramain, t.t.
Kaharuddin, Nilai-Nilai Filosofis Perkawi-nan Menurut Hukum Perkawinan Is-lam dan Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Ja-karta: Mitra Wacana Media, 2015.
Mahyiddin Yahya ibn Syarif Abi Zakaria an-Nawawi, Raudhah ath-Thalibin wa Umdah al-Muftin, Jld. VI, Beirut: Dar al-Fikri, 2010.
Muhammad ibn Isa at-Turmudzi, Siarul a’lam an-Nubala, Jld. IV, Beirut: Dar Kutub Ilmiah, 2001.
Syamsuddin Muhammad ibn Ahmad ibn Hamzah ar-Ramly, Nihayah al-Muhtaj ila Syarh al-Minhaj, Jld. V, Beirut: Dar Kutub Ilmiah, 2009.
Syeikh Ahmad ibn Abd al-Latihif al-Khatib, an-Nufahat, Jeddah: Ha-ramain, t.t.
Syekh Ibrahim al-Bajury, Hasyiah al-Bajury, Jld. II, Jeddah: Haramain, t.t.
Syihab al-Din Ahmad Ibn Ahmad Ibn Salamah Al-Qalyubi, Hasyiah al-Qalyubi, Jld: III, Jeddah: Haramain, t.t.
Tim DISBINTALAD, Alquran Terjemahan Indonesia, Jakarta: Sari Agung, 2005.
Umar ibn Mudhffar ibn Umar ibn al-Wardy, Mandhumah al-Bahjah al-Wardiyyah, Jld. VIII, Beirut: Dar Kutub Ilmiah, 1997.
Wahbah Zuhaily, Fiqh al-Islami wa Adil-latuhu, Damaskus: Darul Fikri, 2007.
Zakaria al-Anshari, Asna al-Mathalib Syarh Raudh al-Thalib, Jld. VI, Beirut: Dar Kutub al-Ilmiah, 1971.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Al-Nadhair
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.