Hukum Aborsi Akibat Perzinaan Perspektif Mazhab Syafi’i

Authors

  • Akmal aulia Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga

DOI:

https://doi.org/10.61433/alnadhair.v2i1.26

Keywords:

Aborsi,, Perzinaan, , hukum perspektif Syafi’iyah

Abstract

Pembahasan aborsi karena zina sudah menjadi rahasia umum dan tidak lagi menjadi hal tabu untuk dibicarakan. Hal demikian di sebabkan tindak aborsi yang terjadi pada saat ini sudah menjadi hal biasa dan bukan lagi aib di tengah-tengah masyarakat dan peristiwanya dapat disaksikan dimanana-mana, yang kemudian dilakuakan oleh berbagai kalangan baik dewasa bahkan remaja. Ada banyak penyebab yang dilakukannya aborsi salah satunya adalah janin yang dikandung oleh seseorang bukan berasal dari ikatan yang sah menurut agama, resiko tinggi bagi ibu hamil yang mana pada kondisi ini ibu harus memilih apakah melanjutkan kehamilannya atau menggugurkan kandungan, yang jika kandungan tersebut terus dilanjutkan akan berisiko , baik pada sang ibu ataupun bagi janin, dalam hal ini kita perlu mencari solusi terhadap kasus aborsi yang merajalela diseluruh dunia, khususnya di dunia islam, baik itu aborsi yang dibolehkan ataupun aborsi yang terlarang serta bagaimanakah tindak lanjut terhadap si pelaku aborsi yang terlarang tersebut.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Ulama mazhab al-Syafi'i berpendapat hukum aborsi adalah makruh bila dikeluarkan sebelum masa 40 hari setelah pembuahan, namun jika seseorang melakukan aborsi pada tahap peniupan roh maka hukumnya haram. Sedangkan aborsi yang dilakukan karena dilatarbelakangi perzinaan hukumnya haram, bila janin sudah memasuki tahap peniupan roh,al-ghurrah yaitu berupa budak laki-laki atau budak perempuan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Ghazali, Ihya Ulum ud-Din, (Mesir: Maktabah Fayadh al-Mansyurah t.th, Jilid 2), h.51.

Abu Ishaq Ibrahim bin a’li, Tambihun fil fiqhi syafi’I, (Beirut: ‘Galimul Kitab, 1983), h. 223.

Abu Hasan A’li bin Muhammad, al-Hawi al-kabir, Jld, XII (Dar al-kutub al-‘ilmiah, Cek; I, 1419 H/1999 M) h, 405.

A’bdurrahman bin Abi bakar, Asybah wan nadhair, (Beirut: Dar al-kutub al-Ilmiah, 1990), h. 87.

Abu Al-Mahasin A’bdul Wahid bin Isma’il, bahril mazhabi fi furu’il mazhabi al-syafi’i, Jld, XII ( DKI; Dar Al-Kutub al-‘Ilmiah, Cek; I, 2009 M), h. 371.

Abu Bakr bin Sayyid Muhammad Syatta, I’annat al-Thalibin, Jld IV, (Dar al-fikri, Cek; I, 1418 H/1997M) h. 147

Ahmad al-Syirbaşī, Yas’alūnaka fi al-Dīn wa al-Hayah (Beirut: Dar al-Jail, 1980), h.216.

Abu Ishaq Ibrahim bin A’li, tambeh fil fiqhi al-syafi’i, Jld; I (Beirut: Dar al-Fikr, Cek; I, 1983 H/11403 M), h. 229.

Al-Azhar al-Syarif, Bayan li al-Näs, juz II (t.tp.: al-Matba’at al-Azhar, t.t.), h. 256.

Abd al-Rahman al-Jaziri, al-Fiqh ‘ala al-Mazahib al-Arba’ah,(Dar al-kutub al-‘ilmiah: Cek; II, 1424 H/2003 M)....h. 326.

Assosiasi Ahli Bahasa, al-Mu’jam Al-Wasith, Kairo: Majma’ al-Lughah t.th, Cet. 2,h. 441.

Abu Al-Ghifari, Fiqih Remaja Kontemporer, (Bandung: Media Qalbu, 2005, Cet. Pertama), h., 55.

A. Fitriani, Hukum Aborsi Bayi Terdeteksi Virus HIV menurut Majelis Ulama Indonesia, Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

B.

Adil Yusuf Al-Izazy “Fathul karim Fi ahkamil Hamil Wal Janin” diterjemahkan Taufiqurrochman, Fiqih Kehamilan: Panduan Hukum Islam Seputar Kehamilan, Janin, Aborsi & Perawatan Bayi (Cet. 1; Pasuruan: Hilal Pustaka. 1428 H.),h. 96.

Abdul Wahab Khalaf, Ushul Fikih (Bandung Penerbit Risalah, 1985), hal 151

Ali Gufran Mukti Adi Heru Sutomo, Abortus, Bayi Tabung dan Tinjauan Medis, Hukum dan Agama Islam (Yogyakarta: Aditya Media, 1993), h. 8 dan 11.

Ali hasan, Masail Fiqhiyah Al Haditsah Pada Masalah-Masalah Kontemporer Hukum Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), hal. 52

Imam Ibn Qudamah, al-mughni, juz VII,(t.tp: tp,t.t)..., h. 815.

Ibn Hajar Al-`asqalani, Fath Al-Barī bi Syarh Shahih Al-bukhari, Jld XI, (khairo: Dar alhadis, 2004), h. 405

Ibrahim Ibnu Muhammad Qasim Ibnu Muhammad Rahim, Ahkam al-lihöd Fi Fiqh al-Islami, h. 83

Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Jld XIX, (Maktabah syamilah, hadis no.6243), h. 468.

Jamaluddin A’bdurrahim Al-Asnawi, Muhimmati fi syarhi al-raudhati, Jld, VIII (Dar al-Baidhak, Cek; I, 1430 H/2009 M) h, 254.

Mahmud Syaltüt, al-Islām ‘Aqidah wa Syari’ah (Kairo: Dar al-Qalam, 1966), h.290.

Mahmud Syaltut, al- Fatwa, (Cet-3, Kairo: Daar al-Qalam, t.t), h. 289.

Syihabuddin Ahmad Bin Muhammad, Tuhfatu Al-Muhtaj, Syarah Minhaju Al-Thalibin, Imam Nawawi, Jld. IX, (Beirut; dar al-kutub al-Ilmiyah, “tt”), hal. 41.

Syihabuddin Muhammad bin Abi abbas bin Ahmad bin Syihabuddin Al-Ramli, Nihayah Al-Muhtaj ‘ala Syarh Minhaj, Jld, VIII (Libanon: Dar Al-Katb Al ‘Ilmiah, 2003), h. 416.

Wahbah Az-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islâmî wa Adillatuh, (Damaskus: Dar Al-Fikr, 1985), Juz VI, cet. Ke-2, hlm. 26.

Wahbah ibnu Mustafa al-Rakhill, al-Fiqh al-Islami Jld; VII (Suriyah, Dar al-fikri, Cek; IV, t,p,t,t) h. 5771.

Wahbat al-Rakhill, al-Fiqh al-Islāmī wa Adillatuhu, juz VI (Damaskus: Dar al-Fikr, /1989), h. 215

Zain al-din ibn ‘Abd al-Aziz Al Maribari, Fath al-Mu in, (Semarang, Toha Putra, tt),h.130

Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Penelitian dan Penulisan Skripsi Bidang Agama Islam, Cet. I, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2001), h. 65-66.

Dadang Hawari, Aborsi Dimensi Psikoreligi, (Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009, Cet. Kedua), h., 79

Dikutip dari Rusli Hasbi, Kitab yang bersumber dari Universitas al-Azhar, Bayan liin Nas, Jilid 2, 1998, h. 256.

Dikutip dari Syarifah Aini, Ibrahim bin Muhamad Qasim bin Muhamd Rohim, Ahkamul ijhad fi fiqhi Al Islami, (Cet I, Britania: Silsilah Isdarah Al hikmah, 2002), h.77.

Dr Umar Sidiq M.Ag dan Dr Moh Miftachul Choiri MA, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan, cet I, (Ponorogo: Nata Karya, 2019), h. 58.

Dr Umar Sidiq M.Ag dan Dr Moh Miftachul Choiri MA, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan, cet I…, h. 56.

Dr Umar Sidiq M.Ag dan Dr Moh Miftachul Choiri MA, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan, Cet. I…, h. 104.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya...,h. 343.

Faridah Züzü, Al-Ijhad; Dirasah Fiqhiyah al-Mu’aşirah, h. 10. Lihat juga; http:// kamuskesehatan.com, Pengertian aborsi atau abortion.

Glorier Inccorporated Danbury, Connectitut, (Glorier Family Enyclopedia), hal. 53

Guru Besar Fakultas Syariah dan Undang-Undang Kairo, Qadaya Fiqhiyah Al-Mu’aşirah juz 3, h. 292.

H Satria Efendi, Ushul Fiqih, cet. I (Prenada Media, 2005), hal. 237

John M Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2003) hal. 2.

Joko Setiawan, Tinjauan Fatwa MUI No. 4 Tahun 2005 Tentang Pidana Aborsi (Analisis Putusan No. 516/Pid./B/2009/PN Jakarta Utara), Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.

K.H. Ma‟ruf Amin dkk, Himpunan fatwa MUI Bidang Sosial dan Budaya, ( Jakarta: Penerbit Erlangga, 2015), hal. 219.

K.H.Sirajuddin Abbas, Sejarah dan Keagungan Madzhab Syafi’i, (Jakarta: Pustaka Tarbiyah Baru, 2006), h. 70.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, KBBI Daring Edisi lima, (Online), (Oktober, 2016),http://kbbi.kemdikbud.go.id, diakses 9 November 2021.

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 270.

Kapita Selekta Kedokteran , Edisi 3 ( Media Aesculapius, FK UI, 2001), hal. 206

Luis Ma’luf, Al-Munjid fi Al-Lughah wa Al-A’lâm, (Beirut: Katsulikiya, t.th.), cet. Ke-19, hlm. 308.

Lembar Fakta dan Poin Kunci Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan tahun 2021https://www.komnasperempuan.go.id.

Lembaga Penelitian Penalaran Mahasiswa, “Pengertian Penelitian Kualitatif”, Artikel Islami, (online), (2011), http://penalaran-unm.blogspot.com, diakses 25 November 2021.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), h. 45.

Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah ( Cet. 10; Jakarta : Toko Gunung Agung 1997), hal. 78.

Muyassarotussolichah, Abortus Provokatus Dalam Perspektif Yuridis, Makalah: 2009.

Marai Ulfa Anshor, Fikih Aborsi: Wacana Penguatan Hak Reproduksi Perempuan (Jakarta: Kompas, 2006), hal 38.

Maria ulfa Anshor, Fikih Aborsi: Wacana Penguatan Hak Reproduksi Perempuan (Jakarta: Kompas, 2006), hal. 38.

Moh. Saifullah, ”Aborsi dan Resikonya bagi Perempuan (Dalam Pandangan Hukum Islam)”, JSH: Jurnal Sosial Humaniora, IV, 1, (Juni, 2011), h., 13.

Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: PT.Prasetya Widia Pratama, 2000), h. 56.

Maria Ulfah Anshor, Fikih Aborsi: Wacana Penguatan Hak Reproduksi Perempuan (Jakarta: Kompas, 2006),h 39

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2014), h., 172.

Plus A Partanto dan M. Dahlan Yacub Al-Barry, Kamus Ilmiyah Populer (Surabaya: Arkola 1994)

Rena Yulia, Viktimologi; Perlindungan Hukum terhadap Korban Kejahatan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, Cet. Pertama),h., 14.

Ratna Winahyu Lestari Dewi dan Suhandi, “Aborsi Bagi Korban Pemerkosaandalam Perspektif Etika Profesi Kedokteran, Hukum Islam dan Peraturan PerundangUndangan”, Perspektif, XVI, 2, (April, 2011), h., 76.

Ruway’i bin Rajih Ar-Rahili, Fiqh ‘Umar bin Khaththâb: Muwâzinan bi Fiqhi Asyhuri AlMujtahidin, (Beirut: Dar Al-Gharbi Al-Islami, 1403 H), cet. Ke-1, hlm. 79.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat), (Jakarta: Rajawali Press, 2001), h., 13-14.

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah (Bandung: PT Al-Maarif, 1996), jilid 9, hlm.86-87

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 126-127.

Uddin, Reinterprestasi Hukum Islam tentang Aborsi, (Jakarta: Universitas Yarsi, 2007),h.12.

Zulfahmi Alwi, “Abortus dalam Pandangan Hukum Islam”, Hunafa: Jurnal Studia Islamika, X, 2, (Desember, 2013), h., 294.

https://stevan777.wordpress.com/2008/01/02/makalah-aborsi-pelajar-sma/ diakses pada hari minggu 24/juli/2022 pukul 13.41 WIB

StatistikAborsi,https://www.aborsi.org/statistik.htm

Downloads

Published

06/23/2023

How to Cite

aulia, A. (2023). Hukum Aborsi Akibat Perzinaan Perspektif Mazhab Syafi’i. Jurnal Al-Nadhair, 2(1), 54–74. https://doi.org/10.61433/alnadhair.v2i1.26

Issue

Section

Artikel